The Narrative of Democracy in The Al Islam Bulletin
DOI:
https://doi.org/10.37826/spektrum.v10i3.234Keywords:
Al Islam, Critical Discourse, Democracy, Text, Van DijkAbstract
Penelitian ini mengkaji tentang narasi demokrasi yang tersirat dari teks dalam Buletin Al Islam dengan memerhatikan struktur makro, superstruktur dan struktur mikro. Penelitian ini menggunakan analisis wacana kritis model Van Dijk. Dari analisa tersebut berhasil diungkapkan bahwa struktur makro dalam buletin Al Islam menyajikan tema saling mengait satu sama lain, dengan implikasi pada konklusi ide yang ditawarkan oleh pemilik buletin. Tema mampu disusun melalui eksplorasi dinamika sosial masyarakat dengan sasaran terbangunnya proksimitas sosial antara teks dan pembacanya. Melalui proksimitas itulah diharapkan akan terbangun kesadaran kritis pembaca yang sesuai dengan pemilik teks. Adapun dilihat dari superstruktur, teks dalam bulletin ini memiliki judul, lead dan muatan story telling yang memunculkan suasana kegetiran. Suasana tersebutlah yang berpotensi menyentuh sisi sensitif pembaca. Suasana ini berimplikasi pada lahirnya rasa skeptisme pembaca dalam menilai realitas di luar teks. Nantinya skeptisme itu bisa memudahkan pembaca untuk menerima gagasan utama yang disampaikan dalam teks tersebut. Kemudian, dari struktur mikro, teks dalam buletin ini mengupayakan produksi wacana yang membentuk pemahaman pada gambaran ideal masyarakat yang komparatif antara kondisi di dalam dan di luar teks. Persinggungan antar keduanya dilakukan secara komparatif dan bisa melahirkan kompetisi gagasan tertentu.
References
Ahmed, H., & Stuart, H. (2010). Profile: Hizb ut-Tahrir in the UK. Current Trends in Islamist Ideology, 10, 143-172,208-209. https://search.proquest.com/scholarly-journals/profile-hizb-ut-tahrir-uk/docview/1439266766/se-2?accountid=15133%0Ahttp://mt6qm6wx6p.search.serialssolutions.com/directLink?&atitle=Profile%3A+Hizb+ut-Tahrir+in+the+UK&author=Ahmed%2C+Houriya%3BStuart%2C+Hanna
Aning, F. (Ed.). (2006). Lahirnya Pancasila: kumpulan pidato BPUPKI. Gramedia Pustaka Utama.
Arief, M., & Muthmainnah, A. N. (2022). Data Journalist : One Data Indonesia (SDI) Weak of Data. Jurnal Spektrum Komunikasi, 9(2), 195-202. https://doi.org/10.37826/spektrum.v9i2.220
Azra, A. (2016). Transformasi politik Islam: radikalisme, khilafatisme, dan demokrasi. Kencana.
Biagi, S. (2014). Media/Impact: An introduction to mass media. Cengage Learning.
Budiman, Musyarif, & Firman. (2013). Ideologi Buletin Dakwah al-Islam dalam Kajian Wacana Kritis. Kuriositas, 1(6), 21–34.
Darmodiharjo, D. (1991). Santiaji Pancasila Suatu Tinjauan Filosofis, Historis, Dan Yuridis Konstitusional.
Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (Eds.). (2011). The Sage handbook of qualitative research. sage.
Eriyanto. (2001). Analisis wacana: pengantar analisis teks media. LKiS Yogyakarta.
Hadiz, V. R. (2019). The “Floating” Ummah in the Fall of “Ahok” in Indonesia. TRaNS: Trans-Regional and -National Studies of Southeast Asia, 7(2), 271–290. https://doi.org/10.1017/trn.2018.16
Iqbal, A. M., & Zulkifli. (2016). Islamic fundamentalism, nationstate and global citizenship: The case of Hizb ut-Tahrir. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 6(1), 35–61. https://doi.org/10.18326/ijims.v6i1.35-61
Keraf, G. (1994). Komposisi: sebuah pengantar kemahiran bahasa. Nusa Indah.
Kusno, A., Rahmad, A., & Bety, N. (2017). Analisis Wacana Kritis Pembentukan Stereotip Pemerintah Oleh Hti. Bahasa Dan Seni: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni Dan Pengajarannya, 45(2), 143–154. https://doi.org/10.17977/um015v45i22017p143
Moh. Zalhairi. (2019). KONSTRUKSI IDEOLOGIS DALAM WACANA BULETIN AL-ISLAM (Sebuah Tinjauan Analisis Wacana Kritis). Jurnal Sastra Indonesia, 8(5), 55.
Muhammad Fauzi Arif. (2016). Penyajian Pesan Dakwal Bol Qalam Pada Buletin Al Islam. SCIENTICA, 3(Juni), 26–37.
Munabari, F. (2017). Reconciling sharia with “Negara Kesatuan Republik Indonesia”: The ideology and framing strategies of the Indonesian Forum of Islamic Society (FUI). International Area Studies Review, 20(3), 242–263. https://doi.org/10.1177/2233865917699066
Nashir, H. (2016_. Ini Sikap PP Muhammadiyah tentang Status Tersangka Ahok, diakses dari https://pwmu.co/18483/11/16/sikap-pp-muhammadiyah-tentang-status-tersangka-ahok, tanggal 26 Februari 2019
Rafiuddin, M. (2015). MENGENAL HIZBUT TAHRIR (Studi Analisis Ideologi Hizbut Tahrir vis a vis NU). Islamuna: Jurnal Studi Islam, 2(1), 29. https://doi.org/10.19105/islamuna.v2i1.653
Ramanathan, R., & HOON, T. (2015). Application of Critical Discourse Analysis in Media Discourse Studies. 3L: Southeast Asian Journal of English Language …, 21(2), 57–68. /citations?view_op=view_citation&continue=/scholar%3Fhl%3Den%26start%3D40%26as_sdt%3D0,5%26scilib%3D1&citilm=1&citation_for_view=OOHtgQUAAAAJ:u-x6o8ySG0sC&hl=en&oi=p
Rasyid, M. M. R. (2016). Hizbut Tahrir Indonesia: gagal paham khilafah. Pustaka Compass.
Siraidj, Said Aqil (2016). Apakah Ahok Menista Agama? Ini Penjelasan Ketum PBNU. https://www.nu.or.id/nasional/apakah-ahok-menista-agama-ini-penjelasan-ketum-pbnu-Z5smZ diakses tanggal 3 April 2018, pukul 21.51 WIB.
Sohrah. (2015). Konsep Syura dan Gagasan Demokrasi (Telaah Ayat-ayat Al-Qur’an). Al-Daulah, 4(1), 197–212. http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/al_daulah/article/viewFile/1515/1467
Sumadiria, A. H., & Jurnalistik, B. (2006). Panduan Praktis Penulis dan Jurnalis. Bandung: Rosdakarya.
Syamsudin, Din (2017). Klarifikasi dan Penjelasan Utuh Din Syamsuddin, Antara Khilafah Modern dan Vatikan. http://www.suaramuhammadiyah.id/2017/07/15/klarifikasi-dan-penjelasa-utuh-din-syamsuddin-antara-khilafah-modern-dan-vatikan, tanggal 4 April 2018
Tarigan, H. G. (1983). Prinsip-Prinsip Dasar Sintaksis. Bandung : Angkasa.
Titscher, S., Mayer, M., Wodak, R., & Vetter, E. (2009). Metode analisis teks dan wacana. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Ubaid, A., & Bakir, M. (Eds.). (2015). Nasionalisme dan Islam Nusantara. Penerbit Buku Kompas
Ward, K. (2009). Non-violent extremists? Hizbut Tahrir Indonesia. Australian Journal of International Affairs, 63(2), 149–164. https://doi.org/10.1080/10357710902895103
Van Dijk, T. A. (2015). Critical discourse analysis. The handbook of discourse analysis, 466-485.