Analisis Wacana Features “38 Tahun Menjaga Kertas Semen Titipan Pramoedya” di cnnindonesia.com

Authors

  • Hilda Meilisa Rinanda Wartawan Beritajatim.com

DOI:

https://doi.org/10.37826/spektrum.v6i2.39

Keywords:

features, Analisis Wacana Van Dijk, Wacana Teks Berita, Pramoedya Ananta Toer, CNNIndonesia.com

Abstract

Karya-karya Pramoedya Ananta Toer tak lekang oleh waktu. Usai sepeninggalnya pada 30 April 2006, bukunya masih laris di pasaran, namanya masih harum di bumi meski jasadnya telah dikebumikan. Untuk peringati satu dekade kepergiannya, CNNIndonesia.com merangkum semua perihal Pram lewat kanal fokus. Kisah-kisah Pram dituangkan pada beberapa berita. Salah satunya yang ditulis dalam berita berjudul “38 Tahun Menjaga Kertas Semen Titipan Pramoedya” karya Rizky Sekar Afrisia, wartawan CNNIndonesia.com. Berita ini bercerita tentang Hwie, kawan Pram di Pulau Buru yang menjaga naskah asli buku-buku Pram yang tertuang di kertas semen. Berbeda dengan berita lainnya, penulis berita tersebut menulisnya dengan sudut pandang Hwie yang menjadi sosok “aku”. Tak hanya itu, dalam berita juga dibumbui latar suasana, deskripsi yang kompleks, dan alur yang pas hingga membuat pembaca seolah berada dalam jalinan cerita.Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah pandangan konstruktivisme. Peneliti menggunakan paradigma ini karena pola pikir konstruktivis menekankan pada politik pemaknaan dan proses bagaimana seseorang membuat gambaran tentang realitas. Sedangkan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pisau bedah teknik analisis wacana milik Teun A. Van. Dijk. Dalam hal ini terdapat tiga unsur yang akan dianalisis, yakni teks, kognisi sosial dan konteks sosial. Peneliti lebih memilih analisis wacana Van Dijk lantaran selain ingin meneliti teksnya, peneliti ingin mengetahui makna serta alasan hingga proses produksi berita tersebut.Dari penjelasan singkat, dapat diambil kesimpulan bahwa dalam karya berita “38 Tahun Menjaga Kertas Semen Titipan Pramoedya”, banyak makna yang ingin ditekankan oleh wartawan. Hal ini dapat ditemui dari penulisan paragraf demi paragraf yang cukup detil dan deskriptif. Misalnya saja pada elemen leksikon dengan pemilihan kosakata yang cukup merepresentasikan suasana kala itu. Tak hanya itu, berita ini juga menyisipkan latar suasana pada masa Orde Baru, pada masa itu kebebasan masih sangat dibatasi, terlebih kepada para tahanan politik yang dipenjara tanpa diadili, juga bagaimana kejam dan ketatnya perlakuan di pulau pengasingan, Buru.

 

References

Aris Badara. Analisis Wacana : Teori, Metode, dan Penerapannya pada Wacana Media. 2010
Eriyanto. “Analisis Wacana, pengantar analisis teks media”. Yogyakarta: LkiS. 2001.
Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. “Jurnalistik Teori dan Praktik”. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2014.
Harsono, Andreas dan Budi Setiyono, ed. 2005. Jurnalisme Sastrawi : Antologi Liputan Mendalam dan Memikat. Jakarta: KPG-Pantau.
Kovach, Bill dan Tom Rosenstiel. Sembilan Elemen Jurnalisme. Jakarta: Yayasan Pantau. 2006.
Kriyantono, Rachmat. ”Teknik Praktis Riset Komunikasi”. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2009.
Mursito BM. “Memahami Institusi Media”, Surakarta: Lindu Pustaka & SPIKOM. 2006.
Rakhmat, Jalaluddin. “Metode Penelitian Komunikasi”. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2003.
Romli, Asep Syamsul M. Jurnalistik Online. Bandung: Baticpress. 2005.
Santana, Septiawan. “Jurnalisme Kontemporer”. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2005.
Sobur, Alex. “Analisis Teks Media”. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2001.
Sumadiria, AS Haris. Jurnalistik Indonesia, Menulis Berita dan Feature, Panduan Praktis Jurnalis Profesional. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2005.

Website :
www.kominfo.go.id diakses pada 19 Maret 2017
www.pantau.or.id diakses pada 28 Desember 2017
www.cnnindonesia.com

Downloads

Published

2018-12-28

How to Cite

Hilda Meilisa Rinanda. (2018). Analisis Wacana Features “38 Tahun Menjaga Kertas Semen Titipan Pramoedya” di cnnindonesia.com. Jurnal Spektrum Komunikasi, 6(2), 10–19. https://doi.org/10.37826/spektrum.v6i2.39