Strategi Komunikasi Instagram Hybool Dalam Pemasaran Wedding Fotografi

Authors

  • Aris Darmawan, Moch Djauhari Stikosa-AWS

DOI:

https://doi.org/10.37826/digicom.v2i1.258

Keywords:

Marketing Communication, Instagram, Wedding Photography, Hybool.

Abstract

Penelitian ini berangkat dari kenyataan objektif, yaitu masifnya penggunaan media instagram sebagai media dalam mempromosikan bisnis, dalam hal ini, peneliti melihat fenomena sosial, yaitu tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh salah satu bidang usaha forografi wedding, yaitu Hybool, yang memanfaatkan media instagram dalam mempromosikan jasa fotografinya. Dalam melakukan strategi komunikasi pemasaran, Hybool memanfaatkan instagram sebagai basis mengenalkan jasa fotografi weddingnya secara daring kepada sasaran calon konsumennya, yang mayoritas adalah pemuda. Maka dari itu, peneliti fokus pada bagaimana strategi komunikasi yang dibangun Hybool dalam memasarkan jasanya di Instagram.Kemudian, dalam melakukan penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hal ini, peneliti pilih karena sesuai dengan objek yang akan diteliti, yaitu melakukan analisa terhadap strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Hybool di instagram, serta data-data yang peneliti dapatkan adalah dari hasil observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Hybool sendiri terbukti efektif dalam melakukan komunikasi pemasaran di instagram, hal ini diketahui dari terus meningkatnya pendapatan secara tahun ke tahun dan juga konsisten. Dalam hal ini, dikarenakan Hybool sendiri berhasil memanfaatkan secara efektif, kelebihan-kelebihan yang ada di instagram, berupa banyaknya fitur-fitur yang mendukung promosi, sehingga menjadikan calon konsumen tertarik dengan jasa fotografi wedding Hybool.

References

Agus Hermawan, (2012), “Komunikasi Pemasaran, Edisi I”. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Andi Prastowo, (2016). “Metode Penelitian Kualitatif Dalam Prespektif Rancangan Penelitian”, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
AR. Bulaeng, (2002) “Komunikasi Pemasaran”. Jakarta: Univ. Terbuka.
Bambang Dwi Atmoko, (2012). “Instagram Handbook Tips Fotografi Ponsel”, Jakarta: Media Kita.
Buchari Alma, (2006). “Kewirausahaan”. Bandung: Alfabeta.
Burhan Bungin, (2003). “Metodologi Penelitian Kualitatif”. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Cangara, Hafied, (2017). “Perencanaan dan Strategi Komunikasi”. Jakarta: Rajawali Pers.
Effendy, Onong Uchjana, (2006) “Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik”. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Fandy Tjiptono, (2008) “Strategi Pemasaran”, Yogyakarta: ANDI.
Husaini Usman & Purnomo Setadi Akbar, (2008). “Metodelogi Penelitian Sosial”, Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Husaini Usman Poernomo, (1996). “Metodologi Penelitian Sosial”. Jakarta: Bumi Aksara.
Ibrahim, (2015). “Metode Penelitian Kualitatif”, Bandung: Alfabeta.
Jalaluddin Rakhmat, (2004). “Metode Penelitian Komunikasi”. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Lexy J Moleong, (2012). “Metode Penelitian Kualitatif, terj. Tjun Surjaman”. Bandung: Rosdakarya.
M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur, (2012). “Metode Penelitian Kualitatif”. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Marzuki, (2005). “Metodologi Riset”, Yogyakarta: Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII.
Nasrullah, Rulli.(2017). “Media Sosial: Perspektif Komunikasi, Budaya dan Sosiotknologi”. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rico Huang dan Clumsy, (2014). “Jago Jualan di Instagram”. Jakarta: Alona Indonesia.
Rosady Ruslan, (2010). “Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi”. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sunapiah Faisal, (2003). “Format-format Penelitian Sosial”, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sutrisno Hadi, (2000). “Metodelogi Research”, Yogyakarta: Andi Offset.
Swasta dan Irawan, (2003) “Manajemen Pemasaran Modern”, Yogyakarta: Liberty.
Werner J. Severin dan James W. Tankard, (2008). ‘Teori Komunikasi: Sejarah, Metode dan Terpaan di dalam Media Massa, terj. Sugeng Hariyanto”. Jakarta: Kencana

Published

2022-01-31