Digitalization of Media Create Precocious Alpha Generation
-
DOI:
https://doi.org/10.37826/spektrum.v11i2.474Kata Kunci:
Digital Media, Precocious, Alpha GenerationAbstrak
Generasi Alpha lahir setelah 2010. Mereka tumbuh dan hidup dengan teknologi digital yang canggih. Mereka terbiasa mengoperasikan teknologi modern dalam aktivitas sehari-hari. Mereka digunakan untuk menggunakan teknologi untuk berkomunikasi dengan orang lain, di dunia nyata dan dunia maya. Banyak ruang publik di dunia maya telah dieksplorasi oleh mereka seperti YouTuber, TikTok, WhatsApp, Facebook, game online, berita online, e-commerce, m-banking dan sebagainya. Teknologi ini disebut smartphone yang memberikan berbagai kemudahan dengan layanan informasi dan manfaat tanpa batas. Hal ini menyebabkan generasi alpha lebih menikmati dunia maya dan lebih mengabaikan aktivitas mereka di dunia nyata. Minimnya penyensoran terhadap konten yang diunggah di dunia maya membuat pola pikir dan perilaku generasi alfa yang masih belum stabil dipaksa untuk menjadi dewasa dan dewasa sebelum usianya. Sehingga digitalisasi media ini dapat memicu generasi alpha prematur. Berbagai antisipasi telah diciptakan oleh teknologi, misalnya aplikasi yang dapat menyaring konten yang tidak cocok untuk anak-anak seperti konten dewasa, kekerasan, isu intoleransi, dan lain-lain. Namun, perlindungan ini tidak cukup. Peran orang tua sangat penting untuk mengatasi masalah ini. Anak-anak menghabiskan lebih banyak waktu luang mereka di rumah. Dukungan dan kepedulian penuh dari pemerintah, masyarakat, akademisi dan media akan melengkapi berbagai upaya untuk membuat generasi alpha terbebas dari kecanduan fantasi digital.
Referensi
Charlesworth, A. (2018). Digital Marketing - A Practical Approach (Third Edit). Routledge.
Fadlurrohim, I., Husein, A., Yulia, L., Wibowo, H., & Raharjo, T. S. (2019). Memahami Perkembangan Anak Generasi Alfa Di Era Industri 4.0. Focus : Jurnal Pekerja Sosial, 2(2). http://jurnal.unpad.ac.id/focus/article/view/26235
Fajar, P. (2023). Teknologi ini Memungkinkan Mengakses Internet dari Mana Saja dan Kapan Saja. Https://Review1st.Com/. https://review1st.com/news/teknologi-ini-memungkinkan-mengakses-internet-dari-mana-saja-dan-kapan-saja/
Fajri, F. V., & Karyani, U. (2021). Nomophobia pada Mahasiswa: Menguji Hubungan Intensitas Penggunaan Media Sosial dan Kontrol Diri. Jurnal Psikologi, 17(1). https://doi.org/DOI: http://dx.doi.org/10.24014/jp.v17i1.12191
Hidayat, A. (2021). Pendidikan Generasi Alpha - Tantangan Masa Depan Guru Indonesia (J. Pustaka (ed.)). Jejak Pustaka. https://books.google.co.id/books/about/Pendidikan_Generasi_Alpha_Jejak_Pustaka.html?id=zNtGEAAAQBAJ&redir_esc=y
KBBI. (2023). Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ). Kementerian Pendidikan Dan Budaya. https://kbbi.web.id/ide
Novianti, R., Hukmi, & Maria, I. (2019). Generasi Alpha - Tumbuh dengan Gadget dalam Genggaman. Jurnal EduChild (Pendidikan Dan Sosial), 8(2), 65–71. https://search.yahoo.com/search?fr=mcafee&type=E211US714G0&p=Intensitas+waktu+bermain+gadget+dan+jenis+media+sosial.
Saman, M. A., & Hidayati, D. (2023). Pola Asuh Orang Tua Milenial dalam Mendidik Anak Generasi Alpha di Era Transformasi Digital. Jurnal BasicEdu, 7(1), 984–992.
Susanti, A. (2020). Mager (Lazy-Ass) As New Culture In The Society 5.0 Era (Semiotic Analysis by Charles Pierce in the Grab Food Ad “Laper Di Kantor” Version). 2nd Jogjakarta Communicatiion Conference, 48–52. https://doi.org/https://doi.org/10.2991/assehr.k.200818.011














