Strategi Advokasi dan Komunikasi Program Desa Iklim di Samarinda oleh PT PLN Persero sebagai Kontribusi pada Sektor Lingkungan SDG
DOI:
https://doi.org/10.37826/spektrum.v11i4.624Kata Kunci:
Kampung Iklim, Advokasi, Strategi Komunikasi, SDGs, LingkunganAbstrak
Keberadaan hutan tropis di Kalimantan Timur, dengan luas mencapai 40,8 juta hektar, telah diakui secara internasional sebagai salah satu paru-paru dunia. Situasi ini mendorong pemerintah Indonesia untuk berupaya sebaik mungkin memperkuat kesadaran semua pihak dalam menjaga ekosistem dan pelestarian alam di Kalimantan Timur. Salah satu perusahaan BUMN yang sangat peduli terhadap isu ini adalah PT PLN (Perusahaan Listrik Negara), khususnya Unit Pelaksana Pengendalian Pembangkit Listrik PLN Mahakam di Samarinda. PLN berusaha secara berkelanjutan membantu beberapa area permukiman di kota Samarinda untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlindungan lingkungan dan pelestarian alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana PLN melaksanakan strategi advokasi untuk program Desa Iklim dengan mitra Dinas Lingkungan Hidup di Samarinda untuk berkontribusi pada pencapaian SDG di sektor lingkungan. Bantuan dan advokasi kepada masyarakat sangat penting untuk memperkuat kesadaran dan perilaku perlindungan lingkungan yang berkelanjutan. Hal ini tak terlepas dari strategi komunikasi yang tepat dan implementasi komunikasi antarbudaya secara lokal. Penelitian ini akan menggunakan paradigma konstruktif dengan pendekatan metodologis menggunakan wawancara mendalam dengan mitra pelaksana bantuan dan advokasi, yaitu dari Dinas Lingkungan Hidup dan dari PLN, yang memberikan bantuan di 12 titik area permukiman dan fasilitas pendidikan di kota Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan kegiatan ini tidak dapat dipisahkan dari strategi komunikasi yang tepat dan keterlibatan penuh berbagai pihak untuk berhasilnya program Desa Iklim di kota Samarinda.
Referensi
Iqbal, M. F., & Ruhaeni, N. (2022). Pengaturan Emisi Gas Rumah Kaca Berdasarkan Protokol Kyoto Dan Implementasinya Di Indonesia. Jurnal Dinamika Global Vol.7 No. 2, 229.
Johnson, B. B. (2011). Climate Change Communication: A Provocative Inquiry into Motives, Meanings, and Means. Society For Risk Analysis.
Leontinus, G. (2022). Program Dalam Pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sdgs) Dalam Hal Masalah Perubahan Iklim Di Indonesia. Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 44.
Risal, Sandy, T. A., & Partha, N. M. (2022). Strategi Adaptasi Petani Ladang di Kawasan Terdampak Banjir Kelurahan Lempake Kota Samarinda. Jurnal geoedusains, Volume 3, Nomor 1, 28.
Corner, A., Markowitz, E., & Pidgeon, N. (2014). Public engagement with climate change: the role of human values. Wiley Interdisciplinary Reviews: Climate Change, 5(3), 411-422.
Detenber, B., Rosenthal, S., Liao, Y., & Ho, S. S. (2016). Climate and sustainability| audience segmentation for campaign design: Addressing climate change in Singapore. International Journal of Communication, 10, 23.
Raducu, R., Soare, C., Chichirez, C. M., & Purcarea, M. R. (2020). Climate change and social campaigns. Journal of Medicine and Life, 13(4), 454.
Segerberg, A. (2017). Online and social media campaigns for climate change engagement. In Oxford Research Encyclopedia of Climate Science.
Mahoney, J. (2023). Strategic Communication Campaign Planning Third Edition. New York: 2023.
Luthfia, R. A., & Alkhajar, S. (2018). Strengthening public awareness on climate change: lesson learned from a youth social movement in Yogyakarta, Indonesia. International Conference on Climate Change.














