Kritik Sosial Instagram@Banggaber Dengan Wacana Kritis Teun Van Djik
DOI:
https://doi.org/10.37826/digicom.v2i3.346Kata Kunci:
Internet, Instagram, Analisis Wacana KritisAbstrak
Kritik sosial terdiri dari dua istilah yakni dari kata kritik dan sosial. Kritik, dalam kamus besar Bahasa Indonesia di jelaskan bahwa kritik berarti kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk suatu hasil karya, pendapat dan sebagainya. Sedangkan sosial memiliki arti berteman, bersama, berserikat, bermaksud untuk mengerti kejadian-kejadian dalam masyarakat yaitu persekutuan manusia, untuk dapat berusaha mendatangkan perbaikan dalam kehidupan bersama. Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagi-bagikan foto dan video. Instagram sendiri masih merupakan bagian dari facebook yang memungkinkan teman facebook kita mem-follow akun instagram kita. Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan atas konten kritik sosial yang dipublikasi oleh akun @banggaber. Analisis didasarkan pada metode kualitatif dengan analisis wacana kritis, menggunakan kerangka penelitian model Teun A. van Dijk. Teks dalam gambar yang dimuat akun instagram @banggaber bermuatan kritik sosial, dimana sang creator mengolah kritik sosial menjadi lebih ringan untuk dipahami. Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat pesan yang disampaikan sang kreator melalui karyanya. Dengan meneliti karya instagram @banggaber menggunakan analisis wacana kritis model Teun a Van Dijk, dimana ada tiga level analisis di dalam teori tersebut. Yang level pertama struktur analisis, dimana peneliti mengamati pesan yang disampaikan dalam karya @banggaber. Yang level kedua analisis kognisi sosial kreator @banggaber yaitu Rizal Fahmi, berfokus pada kognisi kreator dalam menentukan perspektif analisis dalam karyanya. Yang level ketiga bagaimana kritik sosial dibandingkan kondisi yang ada di masyarakat. Dari tiga level analisis tersebut nanti akan muncul data yang akan di interpretasi.
Referensi
Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees. (2007). Filsafat Ilmu Komunikasi.Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Bungin, Burhan, (2008) Sosiologi Komunikasi, Jakarta, Kencana Prenada
Creswell, J.W. (1998). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing among Five Tradition.
F.X. Suhardjo Parto,(1996) Musik Seni Barat dan Sumber Daya Manusia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Brahim, I Subandy. (2007). Budaya Populer Sebagai Komunikasi,Jala Sutra, Yogyakarta.


.jpg)

