Mitos Eksploitasi Tubuh Pada Seni Instalasi Dalam Film Penyalin Cahaya

Penulis

  • Nabila Landiana Nugroho Stikosa-AWS
  • Suprihatin Stikosa-AWS

DOI:

https://doi.org/10.37826/digicom.v2i4.385

Kata Kunci:

Film Penyalin Cahaya, Pelecehan seksual, Semiotika Roland Barthes, Mitos.

Abstrak

Film yang membahas mengenai isu sosial di tengah masyarakat membuka pengetahuan baru dari sudut pandang alur cerita yang dikemas oleh peneliti dan sutradara dalam film tersebut, terlebih film sebagai media komunikasi massa yang bisa dengan mudahnya menyajikan sebuah tontonan yang menarik. Salah satu film yang membahas tentang isu sosial adalah film Penyalin Cahaya. Penyalin Cahaya membahas mengenai pelecehan seksual yang sering terjadi di ranah publik khususnya dalam bidang pendidikan. Rumusan masalah yang peneliti teliti yaitu mencari mitos yang dibangun oleh produsen teks dalam film Penyalin Cahaya ini. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan teori Semiotika Roland Barthes. Selanjutnya, data dianalisis melalui dokumentasi berupa pengamatan pada setiap adegan yang berkaitan dengan perilaku pelecehan seksual yang dikaitkan dengan literatur yang peneliti dapatkan korelasinya. Dalam hal tersebut, Peneliti menemukan adanya sebuah mitos yang terbangun dalam susunan beberapa adegan yang peneliti teliti yaitu mitos mengenai eksploitasi tubuh dalam sebuah seni instalasi. Perilaku eksploitasi tubuh ini merupakan sebuah pelecehan seksual tanpa sentuhan fisik karena pelaku hanya memanfaatkan saja bagian dari tubuh korban yang dijadikan untuk sebuah inspirasi pembuatan instalasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan pada film Penyalin Cahaya ini memberi wawasan baru bagi masyarakat mengenai motif baru dalam kasus pelecehan seksual yang kini marak terjadi tanpa disadari.

Referensi

Habibie, D. K. (2018). Dwi Fungsi Media Massa. Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi, 7(2), 79. https://doi.org/10.14710/interaksi.7.2.79-86
Indonesia, K. N. P. (2017). Bentuk Kekerasan Seksual. Occupational Medicine, 53(4), 130.
Komnas Perempuan. (2021). Perempuan Dalam Himpitan Pandemi: Lonjakan Kekerasan Siber, Perkawinan Anak, dan Keterbatasan Penanganan di Tengah Covid-19, Catatan Tahunan Kekerasan Terhadap Perempuan Tahun 2020. In Catatan Tahunan Tentnag Kekerasan Seksual Terhadap Perempuan (Vol. 1, Issue 3). https://komnasperempuan.go.id/uploadedFiles/1466.1614933645.pdf
Prasetya, A. (2019). Analisis Semiotia Film dan Komunikasi (K. Sukmawati & R. Kusuma (eds.); 1st ed.). Intrans Publishing.
Suprihatin, S., & Azis, A. M. (2020). Pelecehan Seksual Pada Jurnalis Perempuan di Indonesia. PALASTREN Jurnal Studi Gender, 13(2), 413. https://doi.org/10.21043/palastren.v13i2.8709
Utami dan Hidayat. (2018). Bab Ii Landasan Teori. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 8–24.
Yuniantoro, F. (2018). Eksploitasi Seksual Sebagai Bentuk Kejahatan Kesusilaan Dalam Peraturan Perundang-Undangan. Justitia Jurnal Hukum, 2(1). https://doi.org/10.30651/justitia.v2i1.1227

Unduhan

Diterbitkan

2022-11-01