The way storytellers communicate to influence the audience's reactions in the Kumpul Dongeng Surabaya Community

Abstrak

Menyadari bahwa tidak semua orang bisa mendongeng dengan baik dan menarik maka peneliti tertarik untuk meneliti dengan judul Pola komunikasi Pendongeng Dalam Menciptakan Respon Audience di Komunitas Kumpul Dongeng Surabaya. Tujuannya untuk mengetahui bagaimana cara atau pola komunikasi pendongeng dalam menyampaikan dongengannya. Melalui metode deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan terori S-O-R (Stimulus-Organism-Respon), yang intinya untuk mengetahui : 1. Stimulus 2. Organism 3. Respon dari hasil observasi, pengumpulan data, dan wawancara terhadap 4 informan (pendongeng dan audience) di Komunitas Kumpul Dongeng Surabaya agar mendapat data yang akurat. Hasilnya agar dongengannya menarik audiencenya dan tidak ditinggalkan audience, pendongeng harus pandai-pandai menyusun tema yang disesuaikan dengan kebutuhan audiencenya bahkan pendongeng juga menggunakan intonasi suara yang tidak hanya secara verbal dan nonverbal tetapi juga menggunakan media bantu baik berupa boneka, wayang, gambar, atau badut dan bunyi-bunyian suara. Selain itu dalam kelompok dongeng tersebut pesan (stimulus) yang disampaikan dalam membangkitkan respon pendongeng saat mendongeng, pendongeng juga harus menggunakan skema dalam menyampaikan dongengnya.