The Interpretation of Racism in the Film "Green Book" from Roland Barthes' Semiotics Perspective

Penulis

  • Priyagung Wicaksonno Stikosa - AWS

DOI:

https://doi.org/10.37826/digicom.v3i3.550

Kata Kunci:

Film Green Book, Rasisme, Semiotika, Roland Barthes

Abstrak

Rasisme di Amerika Serikat masih menjadi isu yang tidak pernah berakhir dari masa ke masa. Berbagai bentuk diskriminasi rasisme tidak pernah lepas dari kehidupan sosial warga Amerika Serikat. Pembentukan streotipe-stereotipe, prasangka negatif dan pengelompokan golongan masyarakat berdasarkan warna kulit antara kulit putih dan kulit hitam menjadi pemicu munculnya rasisme. Warga kulit putih di Amerika Serikat masih menduduki puncak kelompok dengan supermasi tinggi dibandingkan warga kulit hitam. Film merupakan media massa audio visual yang diyakini memiliki potensi untuk mempengaruhi khalayaknya dan mampu menggambarkan atau merekrontruksi realitas-realitas dari sebuah fenomena atau isu yang kemudian tuangkan dalam bentuk film. Film Green Book merupakan film yang diadaptasi dari kisah nyata pada tahun 1960, dimana pada tahun tersebut rasisme antara orang kulit putih terhadap orang kulit hitam sangat tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan bagaimana representasi rasisme dalam film Green Book. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah semiotika Roland Barthes yang berfokus pada penemuan penanda dan petanda pada obyek penelitian yakni film Green Book. Kemudian dirumuskan kedalam tiga tingkatan yakni makna denotasi, makna konotasi dan mitos, serta teori rasisme. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa film Green Book menggambarkan banyak rasisme terhadap warga kulit hitam di Amerika Serikat. Penggambaran rasisme meliputi; penghinaan, pengucilan, diskriminasi dalam bentuk fisik dan status sosial.

Referensi

Nabela, A. A., & Prasetyo, D. (2022). Kritik Sosial Teks ‘Hidup Ini Brengsek Dan Aku Dipaksa Menikmatinya’Dalam Semiotika Roland Barthes. DIGICOM: Jurnal Komunikasi dan Media, 2(2), 1-10. DOI: https://doi.org/10.37826/digicom.v2i2.310
Barthes, Roland. (2004). Mitologi. Yogyakarta : Kreasi Wacana
Barthes, Roland. (2007). Membedah Mitos-mitos Budaya Massa : Semiotika atau Sosiologi Tanda, Simbol, dan Representasi. Yogyakarta, Bandung : Jalasutra
Bungin, Burhan. (2007). Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya). Jakarta : Prenada Media Group
Harland, Richard. (2006). Superstrukturalisme Pengantar Komprehensif Kepada semiotika, Strukturalisme, dan Postrukturalisme. Yogyakarta : Jalasutra
Frederikson, George M. (2005). Rasisme : Sejarah Singkat. Yogyakarta : PT. Bentang Pustaka.
Prasetya, Arif Budi. (2019). Analisis Semiotika Film dan Komunikasi. Malang : Intrans Publishing
Putri, S. S. (2023). Analisis Makna Lirik Lagu Kesya Ratuliu ‘Tak Mau Berubah’(Semiotika Roland Barthes). DIGICOM: Jurnal Komunikasi dan Media, 3(2), 131-135. DOI: https://doi.org/10.37826/digicom.v3i2.481
Ramadhan, A. A., & Prasetyo, D. (2022). Analisis Mitos Kecantikan Pada Film Imperfect Dengan Semiotik Roland Barthes. DIGICOM: Jurnal Komunikasi dan Media, 2(1), 80-92. DOI: https://doi.org/10.37826/digicom.v2i1.285
Sobur, Alex. (2009). Analasis Tesk Media. Bandung : PT. Remaja Roesdakarya
Sobur, Alex. (2003). Semiotika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Roesdakarya
Susetyo, Budi. (2010). Stereotipdan Relasi Antar Kelompok. Yogyakarta: Graha Ilmu

Diterbitkan

2023-07-27

Terbitan

Bagian

Articles