The Meaning of Toxic Relationship Communication for Teenagers

Penulis

  • Zikri Fachrul Nurhadi Zikri Universitas Garut
  • Ummu Salamah Universitas Pasundan
  • R. Ismira Febrina Universitas Garut
  • Ensa Agnia Azni Universitas Garut

DOI:

https://doi.org/10.37826/spektrum.v12i2.705

Kata Kunci:

Depresi, Makna, Narsistik, Hubungan Asmara

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh maraknya fenomena toxic relationship dalam hubungan asmara di kalangan remaja. Hal ini, mengakibatkan depresi, percobaan bunuh diri karena tekanan berlebihan dari pelaku. Catatan tahunan Komnas perempuan tahun 2022 ada 3.528 data kasus kekerasan dalam hubungan asmara. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan motif, pengalaman dan makna komunikasi toxic relationship dalam hubungan asmara bagi remaja di Kabupaten Garut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Teori fenomenologi menjadi pisau bedah dalam penelitian ini untuk memperoleh penjelasan atas fenomena toxic relationship. Teknik pengumpulan data melalui observasi partisipan, wawancara mendalam, studi kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa motif toxic relationship dalam hubungan asmara ini beragam motifnya mulai dari faktor internal seperti obsesi, narsistic personality disorder (NPD), kecemburuan yang berlebihan dan faktor eksternal seperti lingkungan sekitar dan kehadiran mantan kekasih di hubungan baru. Pengalaman toxic relationship yang banyak dialami adalah kekerasan secara verbal dan nonverbal, depresi ringan hingga depresi berat, trauma, terhambatnya perkembangan diri dan kehilangan kepercayaan untuk menjalani hubungan baru dengan orang lain. Makna komunikasi dari toxic relationship adalah komunikasi satu arah, hubungan yang saling menyakiti satu sama lain, tidak memiliki harapan yang baik dari hubungan asmara yang dijalani dan dominasi hubungan oleh satu pihak saja.

Referensi

Agustina, A., Appulembang, Y. A., Dari, M., Rahmawati, E., Si, M., Maranatha, Y., Meutia, A., Psi, M., & Hanso, B. (2015). Kesehatan Mental dari Perspektif Kultural. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 4(1), 210.

Arifin, I. P., & Nurchayati. (2023). Self-Worth pada Perempuan yang Pernah Terlibat Toxic Relationship The Self-Worth of Women in Toxic Relationships. Jurnal Penelitian Psikologi, 10(02), 45–61.

Diananda, A. (2019). Psikologi Remaja dan Permasalahannya. Journal Istighna, 1(1), 116–133.

Fatmawaty, R. (2017). Memahami Psikologi Remaja. Jurnal Reforma, 2(1), 55–65. https://doi.org/10.30736/rfma.v6i2.33

Forth, A., Sezlik, S., Lee, S., Ritchie, M., Logan, J., & Ellingwood, H. (2022). Toxic Relationships: The Experiences and Effects of Psychopathy in Romantic Relationships. International Journal of Offender Therapy and Comparative Criminology, 66(15), 1627–1658. https://doi.org/10.1177/0306624X211049187

Georgetown Institute for Woman, P. and S. (2021). Woman, Peace and Security Index 2021/22.

Girsang, B. M., & Ningsih, N. (2015). Fenomena Toxic Relationship Dalam Pacaran Pada Mahasiswa Universitas Sriwijaya. Skripsi, 1–41.

Grace, S., Pratiwi, P. C., & Indrawati, G. (2018). Hubungan Antara Rasa Percaya Dalam Hubungan Romantis Dan Kekerasan Dalam Pacaran Pada Perempuan Dewasa Muda Di Jakarta. Jurnal Psikologi Ulayat, 5(2), 169–186.

Hidayat, Fahrul, D. (2023). Pemaknaan Cinta Pada Wanita Yang Mengalami Toxic Relationship. 31–41.

Hombing, H. B., & Sipahutar, C. A. (2022). Implementation of ‘Ruth and Naomi’ Interpersonal Communication as a Model in Avoiding Toxic Relationship. The International Journal of Social Science World, 4(1), 424–431.

Ismanto, Budi., Yusuf, Y., & Suherman, Asep. (2022). Membangun Kesadaran Moral Dan Etika Dalam Berinteraksi Di Era Digital Pada Remaja Karang Taruna Rw 07 Rempoa, Ciputat Timur. Jurnal Abdi Masyarakat Multidisiplin, 1(1), 43–48. https://doi.org/10.56127/jammu.v1i1.253

Indrawati, F., Sani, R., & Ariela, J. (2018). Hubungan Antara Harapan Dan Kualitas Hubungan Pada Dewasa Muda Yang Sedang Menjalani Hubungan Pacaran. Jurnal Psikologi Ulayat, 5(1), 72. https://doi.org/10.24854/jpu12018-98

Jailani, M., & Nurasiah, N. (2021). Fenomena Kekerasan dalam Berpacaran. Journal of Gender and Social Inclusion in Muslim Societies, 1(1), 49–67. https://doi.org/10.30829/jgsims.v1i1.6445

Julianto, V., Cahayani, R. A., Sukmawati, S., & Aji, E. S. R. (2020). Hubungan antara Harapan dan Harga Diri Terhadap Kebahagiaan pada Orang yang Mengalami Toxic Relationship dengan Kesehatan Psikologis. Jurnal Psikologi Integratif, 8(1), 103. https://doi.org/10.14421/jpsi.v8i1.2016

Komisi Nasional Perempuan. (2019). Korban Bersuara, Data Bicara: Sahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual sebagai Wujud Komitmen Negara. Lembar Fakta Dan Poin Kunci Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2019, 121. https://komnasperempuan.go.id/catatan-tahunan-detail/lembar-fakta-dan-poin-kunci-catatan-tahunan-komnas-perempuan-tahun-2019

Komisi Nasional Perempuan. (2022). Lembar Fakta Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2023 Kekerasan terhadap Perempuan di Ranah Publik dan Negara: Minimnya Pelindungan dan Pemulihan.

Kuswarno, E. (2009). Fenomenologi. Bandung: Widya Padjajaran.

Mu’minin, A. (2020). Analisis Pola prilaku Pacaran Pada Remaja. Fisheries : Jurnal Perikanan dan Ilmu Kelautan, 2(2). https://doi.org/10.30649/fisheries.v2i2.43

Ni Luh Wiweka Widyastuti, Styawati, N. K. A., & Wirawan, K. A. (2022). Perlindungan Hukum terhadap Korban Toxic Relationship di Kalangan Remaja. Jurnal Konstruksi Hukum, 3(1), 166–171. https://doi.org/10.22225/jkh.3.1.4413.166-171

Nihayah, U., Pandu Winata, A. V., & Yulianti, T. (2021). Penerimaan Diri Korban Toxic Relationship dalam Menumbuhkan Kesehatan Mental. Ghaidan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam Dan Kemasyarakatan, 5(2), 48–55. https://doi.org/10.19109/ghaidan.v5i2.10567

Praptiningsih, N. A., & Putra, G. K. (2021). Toxic Relationship Dalam Komunikasi Interpersonal Dikalangan Remaja. Jurnal Communication, 12(2), 132.

Praptiningsih, N. A., Mulyono, H., & Setiawan, B. (2024). Toxic Relationship In Youth Communication Through Self-Love Intervention Strategy. Online Journal of Communication and Media Technologies, 14(2), e202416. https://doi.org/10.30935/ojcmt/14292

Putra, D. A., Hayu, P., & Tyas, P. (2023). Fenomena Toxic Relationship dalam Berpacaran. Journal of Counselling and Personal Development, 5(1), 54–62. https://e-journal.usd.ac.id/index.php/solution/index

Rifayanti, R., Sofia, L., Purba, T. D. U., Amanda, S. P., & Merary, S. (2022). Phenomenological Studies: Adolescent Toxic Relationships. European Journal of Humanities and Social Sciences, 2(6), 23–29. https://doi.org/10.24018/ejsocial.2022.2.6.337

Sambhara, D. W., & Cahyanti, I. Y. (2013). Tahapan Pengambilan Keputusan untuk Meninggalkan Hubungan Pacaran dengan Kekerasan pada Perempuan Dewasa Awal Ditinjau dari Stages of Change. Jurnal Psikologi Klinis dan Kesehatan Mental, 02(02), 69–78.

Yani, D. I., Radde, H. A., & HZ, A. G. (2021). Analisis Perbedaan Komponen Cinta Berdasarkan Tingkat Toxic Relationship. Jurnal Psikologi Karakter, 1(1), 38–43. http://https//journal.unibos.ac.id/jpk38

Yanti, C.I., (2023). Toxic Relationship Pada Remaja Yang Berpacaran (Studi Fenomenologi pada Remaja Korban Toxic Relationship di Kota Bandar Lampung). Skripsi.

Zulfiana, E., Rahmanindar, N., & Hidayah, S. N. (2023). Phenomenological Study of Adolescent Perception of Toxic Relationships. The Southeast Asian Journal of Midwifery, 9(1), 69–74.

Diterbitkan

2024-06-30

Cara Mengutip

Zikri, Z. F. N., Salamah, U., Febrina, R. I., & Azni, E. A. (2024). The Meaning of Toxic Relationship Communication for Teenagers. Jurnal Spektrum Komunikasi, 12(2), 233–245. https://doi.org/10.37826/spektrum.v12i2.705