Analisis Sentimen Media Sosial Pada Kasus Beach Club Raffi Ahmad Di Kawasan Ekosistem Unesco Kabupaten Gunungkidul
DOI:
https://doi.org/10.37826/digicom.v5i1.879Kata Kunci:
Analisis Sentimen, Media Sosial, Beach Club, Raffi Ahmad, Ekosistem UNESCO, GunungkidulAbstrak
Proyek pembangunan Beach Club Raffi Ahmad di kawasan ekosistem UNESCO Kabupaten Gunungkidul telah menjadi perbincangan publik, terutama di media sosial. Berbagai opini bermunculan, baik yang mendukung maupun yang menentang proyek ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sentimen masyarakat terhadap proyek tersebut dengan menggunakan pendekatan analisis sentimen berbasis media sosial.
Data dikumpulkan dari berbagai platform media sosial, seperti Twitter, Facebook, dan Instagram, menggunakan teknik web scraping dan API. Setelah itu, data diproses melalui tahap pembersihan teks, tokenisasi, stemming, dan penghapusan stopwords. Metode analisis sentimen yang digunakan mencakup pendekatan berbasis leksikon, machine learning (Naïve Bayes, SVM, Random Forest), dan deep learning (LSTM, BERT) untuk mengidentifikasi polaritas opini publik (positif, negatif, atau netral).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat polarisasi opini yang signifikan terkait proyek Beach Club ini. Mayoritas sentimen negatif berkaitan dengan kekhawatiran terhadap dampak lingkungan dan keberlanjutan ekosistem, sementara sentimen positif berfokus pada potensi peningkatan ekonomi lokal dan pariwisata. Selain itu, ditemukan bahwa faktor-faktor seperti pemberitaan media, pernyataan tokoh publik, dan dinamika diskusi online memengaruhi persepsi masyarakat terhadap proyek ini.
Temuan penelitian ini dapat menjadi referensi bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan dalam merancang kebijakan pembangunan yang lebih berkelanjutan serta mempertimbangkan opini publik dalam pengambilan keputusan.
Referensi
Creswell, J. W. (2014). Penelitian Kualitatif & Desain Riset. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Hootsuite dan We Are Social. (2021). Social Media Trends 2021. Retrieved from
https://kumparan.com/asep-totoh/media-sosial-untuk-bisnis-1vCNemJbO65/full
Dhia Ayu Nabilah Sandy, M., & Prasetyo, D. (2022). “Brain Coffee” Marketing Communication Strategy Through Instagram Social Media. DIGICOM, 2(1). https://doi.org/10.37826/digicom.v2i1.247
Ibrahim, D. (2015). Penelitian Kualitatif. Journal Equilibrium.
Kemenkominfo. (2017). Cara Mengatasi Berita “Hoax” di Dunia Maya. Retrieved from
Kholid, A. (2015). Promosi Kesehatan Dengan Pendekatan Teori Perilaku Media Dan Aplikasi (VII). Jakarta: Rajawali Press.
Komisi Penyiaran Indonesia. (2021). KPI harap semua masyarakat tingkatkan literasi dalam konten digital.
Mulawarman, & Nurfitri, A. D. (2017). Perilaku Pengguna Media Sosial b eserta Implikasinya Ditinjau dari Perspektif Psikologi Sosial Terapan. BULETIN PSIKOLOGI, 25(1), 36–44.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Journal of Chemical Information and Modeling. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Olsson, J. (2008). Forensic linguistics: second edition. London: Cobtinum International Publishing Group.
Yuandesta, S. H., & Sari, R. P. (2023). Examination of Marketing Communication Tactics to Enhance Brand Recognition for BSKIN Aesthetic Products. DIGICOM: Jurnal Komunikasi dan Media, 3(4), 266-273. https://doi.org/10.37826/digicom.v3i4.607
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 DIGICOM : Jurnal Komunikasi dan Media

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


.jpg)

