Nilai Islam Dalam Media (Analisis Wacana Kritis Film Hati Suhita)
DOI:
https://doi.org/10.37826/spektrum.v12i1.674Kata Kunci:
Dakwah, Wacana, Film, Nilai-Nilai Keislaman, MediaAbstrak
Studi ini membahas tentang pokok-pokok ajaran Islam yang terkandung dalam media berupa film Hati Suhita. Film ini merupakan salah satu karya layar lebar dengan penonton yang relatif besar sejumlah 507.167 di tahun 2023. Tujuan studi ini adalah mengungkap discourse dakwah dan pokok-pokok ajaran Islam yang terdapat di film tersebut. Ada sejumlah teori yang digunakan dalam riset ini, di antaranya, teori dakwah yang dipopulerkan oleh Anshari dan Asmuni Syukur. Teori dakwah yang dimaksud membahas tentang “maddah” atau materi dan “wasilah” atau media dakwah. Teori lain yang dipakai dalam kajian ini adalah tentang pokok-pokok ajaran Islam yang dipopulerkan oleh Hadi Yasin dan Muhammad Quraish Shihab. Nilai-nilai keislaman yang dibahas dalam teori yang dimaksud adalah tentang aqidah, syariah, dan akhlak. Studi ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis wacana kritis Norman Fairclough. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis teks, mengamati pernyataan-pernyataan tim produksi, serta penggalian opini audience melalui survey dan wawancara. Hasil dari studi ini menunjukkan, 1) penguatan pesan keislaman dalam film dilakukan sejak masa persiapan dalam proses produksi; 2) pesan keislaman tentang aqidah, syariah, dan akhlak bisa diterima langsung oleh audience; 3) discourse dakwah dengan nilai-nilai pokok ajaran Islam ikemas dengan narasi-narasi hubungan antar tokoh.
Referensi
Al-Ghazali, A. H. M. (1995). Muhtashar Ihya Ulum al-Din (M. Solikhin, Ed.). Jakarta: Pustaka Amani.
Al-Zarnûji, I. (1981). Ta’lîm al-Muta’allim Tharîq at-Ta’allum. Beirut: al-Maktab al-Islami.
Amin, S. M. (2009). Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah.
Anshari. (1993). Pemahaman dan Pengamalan Dakwah. Surabaya: Al-Ikhlas.
Bahri, R., Kholis, N., & Bakar, Y. A. (2023). Striding Towards Harmony: Research-Based Learning in Islamic Religious Education to Strengthen Washatiyah Islamic Values. Striding Towards Harmony: Research-Based Learning in Islamic Religious Education to Strengthen Washatiyah Islamic Values, 9(2), 124–144.
Cahaya, N. (2023). 15 Film Indonesia Terlaris Sepanjang 2023, Film Horor Masih Mendominasi. Retrieved January 1, 2024, from Lombok Post website: https://lombokpost.jawapos.com/newstainment/1503018818/15-film-indonesia-terlaris-sepanjang-2023-film-horor-masih-mendominasi
Cangara, H. (2006). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
El Ishaq, R. (2011). Sinema Religi Dalam Pusaran Industri Media. KOMUNIKA: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 5(2), 279–290.
Fairclough, N. (1992). Discourse and social change. Cambridge: Polity Press.
Fairclough, N. (1995). Critical discourse analysis. London: Longman.
Hadi, M. N. (2021). Conservative Muslim on the Screen: The Narrative of Islamic Family Law in Indonesian Films. Al-Ahwal: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 14(2), 133–145.
Hosen, N. (2017). Tafsir Al-Quran Di Medsos : Mengkaji makna dan rahasia Ayat Suci pada Era Media Sosial. Yogyakarta: Bunyan.
Huda, M., Asiah, S., & Al-Rahim, A. H. (2022). Revitalization of Multicultural Islamic Education Within the Family in The Modern Era. Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman, 8(2), 119–136.
Hutama, A., & Merdhi, A. (2023). Cinema, Social Disparity and Urban Infrastructure in Case of the Indonesian Blockbuster Film “Ajari Aku Islam (Teach Me Islam). Indonesian Journal of Art and Design Studies, 2(1), 74–79.
Ida, R. (2014). Metode Penelitian : Studi Media dan Kajian Budaya. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Ismandianto, & Sari, F. E. W. (2021). Representation of Societal Gap in the Film Parasite. Jurnal Spektrum Komunikasi, 9(1), 78–89. https://doi.org/https://doi.org/10.37826/spektrum.v9i1.110
Kosasih, E. (2019). Literasi Media sosial dalam pemasyarakatan sikap moderasi beragama. Jurnal Bimas Islam, 12(263–296).
Lippman, W. (1998). Public opinion. New Jersey: Transaction Publisher.
Mayanti, A., & Haryono, C. G. (2023). Javanese Women’s Gender Reconstruction in Bumi Manusia Film. Jurnal Spektrum Komunikasi, 11(2), 158–176. https://doi.org/https://doi.org/10.37826/spektrum.v11i2.490
Mazaya, V. (2014). Kesetaraan Gender dalam Perspektif Sejarah Islam. Sawwa: Jurnal Studi Gender, 9(2), 323–344.
McQuail, D. (1987). Mass communication theory: An introduction. California: Sage Publications Ltd.
Mubasyaroh. (2015). Film Sebagai Media Dakwah (Sebuah Tawaran Alternatif Media Dakwah Kontemporer). AT-TABSYIR: Jurnal Komunikasi Penyiaran Islam, 2(2), 1–16.
Novialdi, D., & Nugraha, S. (2023). Islamic Educational Values In Nussa The Movie Animation. Cinematology: Journal Anthology of Film and Television Studies, 3(1), 85–92.
Pranajaya, A. (1999). Film dan Masyarakat Sebuah Pengantar. Jakarta: BP SDM Citra.
Pratista, H. (2008). Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Pustaka.
Rachman, R. F. (2016). Representasi Islam Di Film Amerika Serikat. Dakwatuna: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi Islam, 2(2), 1–12.
Rachman, R. F. (2018). Dakwah Intraktif Kultural Emha Ainun Nadjib. Jurnal Spektrum Komunikasi, 6(2), 1–9.
Rachman, R. F. (2020). Greed in the Film “Parasite.” Jurnal Spektrum Komunikasi, 8(1), 11–21. https://doi.org/https://doi.org/10.37826/spektrum.v8i1.60
Shihab, M. Q. (2012). Tafsir al-Misbah. Jakarta: Lentera Hati.
Shihab, M. Q. (2017). Islam yang Saya Anut: Dasar-dasar Ajaran Islam. Tangerang: Lentera Hati.
Syukur, A. (1983). Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam. Surabaya: Al-Ikhlas.
Ubaid, U. A. (2018). Sabar dan Syukur: Gerbang Kebahagiaan di Dunia dan Akhirat. Jakarta: Amzah.
Yasin, H. (2019). Ayat-Ayat Akhlak Dalam Al-Quran. Tahdzib Al-Akhlaq: Jurnal Pendidikan Islam, 2(2), 1–15.
Zalikha. (2013). Ilmu Dakwah. Banda Aceh: Dakwah Ar-Ranry Press.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Jurnal Spektrum Komunikasi

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.














